Firaun seringkali disalah artikan sebagai nama seorang raja Mesir
oleh sebagian masyarakat kita. Seiring berjalannya waktu, banyak dari
mereka kemudian mengerti bahwa Firaun bukanlah sebuah nama melainkan
gelar Raja di Mesir. Era Firaun menjadi sangat dikenal, karena pada masa
dinasti mereka berkuasa, mereka menciptakan monumen luar biasa yang
masih utuh hingga kini, Piramid. Tidak hanya wujud Piramid yang bisa
dilihat, misteri yang menyelimuti monumen itu juga terus menantang para
ahli masa kini untuk dipecahkan.
Memang ada monumen-monumen seperti
Stonehenge, monumen Baalbeck, monumen-monumen peninggalan bangsa Maya,
ataupun monumen misterius lainnya, namun pada kenyataannya mungkin tidak
ada monumen-monumen lain yang lebih sering dikaitkan dengan konsep
misteri dibanding Piramida piramida besar di Mesir.
Piramida yang paling mengesankan diantara piramida-piramida Mesir
lainnya tentu adalah Piramida Giza. Piramida Giza merupakan makam Raja
Khufu, putra Sneferu dan Ratu Hetepheres I. Raja Khufu adalah Firaun
kedua dari Dinasti keempat yang sudah mewarisi takhta saat masih berusia
dua-puluh tahunan. Pada usia yang masih terbilang muda, Raja ini sudah
mempunyai rencana besar yang mungkin aneh untuk masa kini, yaitu
membangun makammya sendiri. Khufu inilah yang kemudian menjadi Firaun
pertama yang membangun sebuah piramida di Giza dan memulai suatu periode
pembangunan monumen yang mampu bertahan hingga ribuan tahun.
Petunjuk-petunjuk yang ditunjukkan oleh piramida luar biasa itu
memberikan pada kita, khususnya para ahli masa kini suatu pandangan yang
menggoda untuk menyingkap tujuan sebenarnya dari pembuatan bangunan
itu.
Piramida Giza membutuhkan waktu 20 tahun pengerjaan, sekitar 23 juta
bongkah batu yang masing-masing memiliki berat lebih dari 2,5 Ton.
Ukuran luar biasa dari makam itu mungkin dianggap mampu mencerminkan
kebesaran kekuasaan dan kehormatan yang bisa dinikmati oleh Firaun ini.
Seluruh proses mumi, pembangunan monumen, dan ritual pemakamannya, semua
mengikuti konsep yang dimaksudkan sebagai semacam izin bagi sang
Firaun untuk memasuki kehidupan berikutnya setelah kematian. Untuk
mempersiapkan proses tersebut, dalam piramida itupun dibangun ruangan
ruangan luas dan diisi berbagai macam harta benda.
Dalam pengamatan lebih lanjut, ditemukan beberapa faktor yang membuat
beberapa ahli berpendapat bahwa ada beberapa makna tersembunyi dibalik
Piramida. Pertama, ruang makam pribadi Khufu sendiri lebih besar
daripada ruang makam pribadi di piramida-piramida lain manapun di
seluruh dunia dan konstruksinyapun menggunakan standar paling tinggi.
Kenyataannya, struktur piramida itu begitu rumit, salah satunya,
didalamnya terdapat lorong kecil yang membentang dari ruang makam dan
naik ke arah langit dalam satu jalur yang sangat lurus.
Keakuratan perhitungan jalur itu begitu luar biasa sehingga banyak
Egyptilogist (ahli tentang Mesir) yakin bahwa jalur itu dipergunakan
sebagai jalan bagi Ka, atau roh Firaun. Pendapat lain menduga bahwa
lorong kecil itu dibuat sesuai dengan gugus bintang Orion pada saat
pemakaman sang Firaun. Lebih jauh lagi, bersama dua piramida lain yang
dibangun di Giza, dipercaya merupakan lambang dari Bumi dan konstelasi
khususnya. Teori ini didukung oleh fakta bahwa Orion dianggap memiliki
arti khusus yang penting bagi orang Mesir sehubungan dengan kehidupan
setelah kematian.
Ada banyak sekali diskusi tentang kesempurnaan matematis akan dimensi
dan posisi piramida Giza. Setiap permukaan piramida memiliki keakuratan
luar biasa pada masing-masing titik kunci pada kompas. Orang Mesir
menggunakan Utara sebagai posisi geografis yang sangat tepat, lebih
disejajarkan sebagai sumbu putar bumi daripada medan magnit Utara.
Kenyataan ini sekaligus membuktikan bahwa orang Mesir sudah memiliki
pemahaman mengenai bumi lebih maju dan menyadari bahwa bumi adalah
sebuah globe – bola dunia yang berotasi. Posisi Piramida mengagumkan ini
membentang tepat secara pararel pada garis lintang 30, diposisikan
dengan tepat pada sepertiga antara Kutub Utara dan Garis Khatulistiwa.
Seperti piramida Giza yang memiliki posisi konstruksi luar biasa
akurat, satu kesesuaian lain yang memancing rasa ingin tahu para ahli
juga ditemukan pada kuil Amen-Ra di Karnak. Pada kuil ini, pintu-pintu
menuju monmennya dibangun sedemikian rupa sehingga sejajar dengan 26
derajat ke arah tenggara, dan 26 derajat ke arah barat laut, dengan
jarak membentang hampir sepanjang 1 Km. Ini cocok sekali dengan posisi
terbit terbenamnya matahari pada hari-hari titik balik matahari di musim
semi dan musim dingin. Kenyataan lainnya, ruangan interior dalam
piramida memiliki suhu konstan setara dengan temperatur rata-rata bumi,
yaitu 20 derajat Celcius atau 60 derajat Fahrenheit.
Mungkin faktor-faktor itu hanya sekedar kebetulan, namun jika
disatukan, maka faktor-faktor tersebut mulai menunjukkan bahwa
konstruksi Mesir kuno mempunyai kandungan arti lebih dalam pada struktur
mereka. Yang pasti, terbukti piramida-piramida berukuran raksasa itu
mampu bertahan melawan kerusakan yang diakibatkan oleh berjalannya
waktu, sehingga pesan yang ingin disampaikan melalui piramida piramisa
tersebut bisa sampai dan diteruskan ke generasi generasi pada milenium
berikutnya.
Banyak monumen Mesir sepertinya menunjukkan bahwa bagi orang orang
Mesir kuno, ada waktu-waktu tertentu yang sangat penting dalam tiap
tahun, misalnya hari-hari titik balik matahari. Kalender Mesir juga
mengikuti sejenis siklus Zodiak yang menerapkan suatu pengaruh kosmik
khusus pada hari-hari tertentu. Pada dasarnya ini mirip sekali dengan
gagasan gagasan yang terungkap dalam astrologi pada berbagai budaya
zaman sekarang di seluruh dunia.
Piramida merupakan satu simbol kuat dari mistisme dan menimbulkan
rasa ingin tahu begitu besar bagi seluruh dunia. Arti dan tujuan
pembangunan piramida sebenarnya hanya dapat diduga, dan mungkin kita
tidak akan pernah tahu jawaban sebenarnya. Keakuratan matematis,
struktur arsitektur, serta pemahaman geografis yang bisa ditangkap dari
berdirinya piramida, bangunan semacam itu sepertinya memiliki peradaban
terlalu tinggi untuk bisa dibangun oleh manusia pada masa itu.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Tanggapan :
Posting Komentar