Banyak cara yang dilakukan untuk menumbuhkan kreatifitas dan biasanya paling kreatif untuk melakukan sesuatu adalah seniman, katanya sih seniman itu bebas nilai, jadi bagi seniman membuat apapun sah-sah saja, apalagi seniman yang berada di negara libral, apa saja dibuat dan tak perlu takut mendapat kritikan-kritikan yang bersipat moral, semuanya serba boleh. Apapun yang dibuatnya boleh dan tak ada yang melarang.
Makanya ada- ada saja cara seniman membuat sesuatu, bagi seniman yang kreatif apapun bisa dijadikan sebuah karya, dari kerta bekas, akar pohon yang sudah mati, sampah botol dan lain sebagainya bisa dijadikan karya yang menarik. Apa yang tak terpikir oleh orang kebanyakan, para seniman bisa melakukannya. Nah bagi yang bukan seniman bisa belajar dari seniman untuk menemukan ide-ide kreatif dan menulisnya untuk berbagi. Caranya?
1. Berpikir di luar kotak.
Itu yang sering dikemukan oleh orang-orang yang kreatif, orang kreatif selalu berpikir ” di luar kotak” mereka membuat sesuatu yang tak biasa, yang bukan lazimnya, bukan biasanya, di luat pakem dan seterusnya. Kalau orang jalan di jalur biasa, orang kreatif bisa mengambil jalan yang tak biasa, orang-orang berjalan ke satu arah, orang kreatif berjalan ke segala arah.
Orang yang berpikir “di luar kotak”, selalu menemukan sesuatu yang tak dipikirkan orang lain, kalau menulispun akan berbeda dengan orang kebanyakan, dan biasanya orang yang berpikir “di luar kotak” selalu berani melawan arus dan berani menanggung resiko ketaklaziman, baginya bukan masalah! Dan pemikiranya melesat jauh ke depan melintasi ruang dan waktu, itulah sebabnya sering atau sukar dipahami kebanyakan orang.
2. Tidak mengekor, tapi menjadi pelopor.
Inlah yang dilakukan tokoh-tokoh besar dalam sejarah manusia, mereka adalah pelopor-pelopor bukan pengekor. Soekarno, Gandhi, Socrates, Plato, Edison, Einstein, Newton dan lain sebagainya. Mereka menjadi pelopor di bidangnya masing-masing dan pemikiran mereka mengabadi, sebagai manusia jasad mereka telah tiada, tapi jejak pemikiran mereka terus melaju dan tetap dipelajari manusia sepanjang sejarah.
Pemikiran mereka melesat ke masa depan melampaui jamannya dan karena sukar dipahami masyarakat di jamannya, seringkali tokoh tokoh tersebut biasa saja dianggap”gila”. Begitulah yang sering dialami tokoh-tokoh dalam sejarah dunia. Mereka pelopor bukan pengekor, mereka menemukan suatu dari hasil pemikiran yang ditulisanya sendiri atau ditulis oleh murid-muridnya atau oleh para pengikutnya.
3. Berani melawan arus.
Biasanya yang ditakuti oleh kebanyakan orang adalah kalau mereka dianggap melawan kebanyakan orang, melawan kebiasaan yang sudah mendarah daging atau melawan sebuah tiori yang sudah dianggap benar dan bagi orang kreatif semua hal tersebut dilawannya, dia tak takut disebut pembrontak atau dianggap tak menghargai sebuah kebenaran yang sudah diakui bersama.
Ambil contoh, tentang tiori pusat alam semesta, yang semula berpusat pada manusia, kemudian dirubah oleh Ptolemius menjadi bumi sebagai pusat alam semesta atau geosentris dan di rubah oleh Copernicus dengan matahari sebagi pusat alam semesta atau heliosentris. Tokoh-tokoh yang berani melawan arus biasanya kritis terhadap apa yang sudah disepakati banyak orang dan mereka berani melakukannya.
4. Tidak menjadi manusia yang “yes men”.
Kata ini sering digunakan pada era Orde Baru(Orba), ketika anggota DPR hanya “manggut-manggut” atau setuju 100 % apapun yang dimaui oleh pemerintah, dalam hal ini Soeharto. Sehingga di era Orba itu DPR sering “dicap” sebagai tukang “stempel” setuju saja apapun yang dimaui pemerintah dan DPR pada saat itu sering mendapat julukan D5( Datang, Duduk, Diam, Dengar dan Duit). Jadi DPR di era Orba benar-benar manusia berjenis “kelamin” Yes men!
Nah orang kreatif tak akan tunduk pada siapapun, selama dia yakin akan kebenaran pemikirannya, manusia kreatif berani berkata”tidak” pada atasannya, pada bosnya, pada pemimpinnya dan lain sebagainya. Manusia kreatif adalah manusia bebas dan bukan robot yang akan tunduk pada apapun yang sudah diprogramkan.
5. Mandiri dan percaya diri.
Orang kreatif memang sering muncul dari manusia yang mandiri dan percaya dirinya yang kuat. Kemandirianlah yang membuat orang kreatif asik dan tak merasa terusik oleh apa dan siapapun, orang mandiri adalah orang yang tak tergantung pada siapapun, bahkan orang yang mandiri tak pernah merasa asing atau terasing dalam kemandirinnya, walaupun bisa saja dia benar-benar sendirian sebuah pulau, ingat kisah Robinson Crusoe.
Kemandirian dan percaya diri yang kuat membuat seseorang bebas atau merdeka dalam artian yang sesungguhnya, karena orang seperti ini tak mudah dipengaruhi oleh orang lain, dia akan berdiri kokoh setegar batu karang di tengah lautan! “Ombak” yang bagaimanapun besarnya tak akan menghancurkannya, apapun halangan, rintangan, cobaan atau ujian dilaluinya dengan berani dan di ujung perjalanannya adalah kesuksesan!
Sumber :
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Tanggapan :
Posting Komentar