• "Be Yourself Even You're Nobody"
    Blogger Widgets

    Cerita Humor



    Cowok Idaman Para Cewek

    Cewek : Mas kerja dimana?
    Cowok : Saya cuma usaha beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan Bali…
    Cewek : (WAW…Konglomerat pasti!)… Mas tinggal dimana?
    Cowok : Pondok Indah Bukit Golf…
    Cewek : (WAW kereenn…Rumah Orang-orang “The Haves”) Pasti gede rumahnya yah…?
    Cowok : Ngga ah…Biasa aja koq…cuma 3000 m2…
    Cewek : (Busett!) Pasti mobilnya banyak yah…?
    Cowok : Sedikit koq…Cuma ada Ferrari. Jaguar. Mercedes. BMW. Mazda…
    Cewek : (Wah cowok idaman gue nihh!!) Mas uda punya istri…?
    Cowok : Hmm…Sampai saat ini belum tuh…hehe…
    Cewek : (Enak juga nih kalu gue bisa jadi bininya…) Mas merokok??
    Cowok : Tidak…rokok itu tidak bagus untuk kesehatan tubuh…
    Cewek : (Wah sehat nihh!) Mas suka minum-minuman keras?
    Cowok : Tidak donk…
    Cewek : (Gilee…Cool abissss!!) Mas suka maen judi??
    Cowok : Nggak…ngapain juga judi? ngabisin duit aja
    Cewek : (Ooohhhh…So sweett…) Mas suka dugem gitu ga??
    Cowok : Tidak tidak…
    Cewek : (Iihh…sholeh banget nih cowok!) Mas udah naik haji?
    Cowok : Yah…baru 3x dan umroh paling 6x…
    Cewek : (Subhanallah…calon surgawi…) Hobinya apa sih mas?
    Cowok : BOHONGIN orang……

    Pintu Yang Selalu Terbuka

    Pada Minggu sore yang cerah, dua orang pemuda RT melakukan kunjungan dari pintu ke pintu untuk pengumpulan dana bantuan kemanusiaan. Ketika mereka mengetuk satu pintu, dan melihat bahwa wanita yang membuka pintu tidak senang melihat mereka.

    Wanita itu mengatakan kepada mereka dengan tegas bahwa ia tidak ingin membantu apa-apa, dan sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, dia membanting pintu di depan mereka. Yang mengejutkan, pintu tidak menutup, bahkan kembali terbuka. Wanita itu mencoba lagi, benar-benar mendorong pintu itu, dan membanting lagi dengan hasil yang sama, pintu kembali terbuka.

    Wanita itu yakin bahwa orang-orang muda itu mengganjal pintu dengan kaki mereka, dan kali ini ia mengumpulkan tenaga yang sangat besar untuk membanting pintu itu dengan sangat kuat. Saat itu, salah satu dari mereka berkata dengan tenang,
    “Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”



    3 Wanita, 3 Kelebihan

    Seorang pria kaya yang memiliki tiga pacar kebingungan saat menentukan wanita mana yang hendak dinikahinya. Untuk menentukan siapa yang layak menjadi pendampingya, ia memutuskan untuk memberikan Rp. 100 juta kepada masing-masing pacarnya dan melihat bagaimana mereka membelanjakan uangnya itu.

    Pacar pertama melakukan total makeover dengan uang yang didapat. Dia membeli baju baru, melakukan perawatan tubuh habis-habisan hingga penampilannya terlihat sangat sempurna. “Aku menghabiskan uang itu agar aku bisa terlihat cantik. Itu semua demi cintaku padamu,” kata pacar pertama dengan manja.

    Pacar kedua membeli seperangkat home theatre terbaru untuk si pria kaya itu. Ia berkata, “Sayang, aku membeli hadiah ini karena aku sangat mencintaimu”

    Pacar ketiga menginvestasikan Rp. 100 jutanya di pasar saham. Dalam sekejab ia dapat menggandakan investasinya dan mengembalikan uang Rp. 100 juta plus hasil investasinya kepada pria tersebut. “Sayang, saya menginvestasikan uang ini untuk masa depan kita karena aku sangat mencintaimu,” Demikian rayuan pacar ke-tiga.

    Pria itu tetap kebingungan dan harus berpikir keras untuk menentukan siapa yang layak menjadi calon istrinya.
    Akhirnya ia memutuskan untuk menikah dengan pacarnya yang memiliki payudara paling besar.

    Jendral Angkatan Udara Dan Anak Yang Marah

    Ketika pesawat sedang bersiap untuk take-off, seorang anak 5 tahun marah-marah dengan liar. Tidak peduli apa karena frustrasi, sang ibu mencoba menenangkannya, namun anak itu terus berteriak keras dan menendang kursi di sekelilingnya.

    Tiba-tiba, dari bagian belakang pesawat, seorang pria tua dengan seragam Jendral Angkatan Udara terlihat perlahan-lahan berjalan ke depan, menghentikan ibu yang bingung dengan tangan terangkat. Berambut putih, sopan, Jendral bersuara lembut itu membungkuk ke bawah, menunjuk ke arah dadanya, berbisik sesuatu ke telinga anak itu.

    Seketika, anak itu tenang, dengan lembut memegang tangan ibunya, dan secara tenang mengikatkan sabuk pengamannya. Semua penumpang lain bertepuk tangan secara spontan.
    Perlahan-lahan Jendral itu berjalan kembali ke tempat duduknya, dan salah satu petugas kabin menyentuh lengan bajunya. “Maaf, Jenderal,” tanya dia dengan tenang, “apakah saya bisa bertanya mantra ajaib apa yang digunakan pada anak kecil itu?”

    Orang tua itu tersenyum tenang dan lembut mengaku, “Aku menunjukkan padanya wing pilot saya, bintang jasa, dan pita pertempuran, dan menjelaskan bahwa dengan tanda penghargaan itu saya berhak untuk memilih dan membuang salah satu penumpang keluar dari pesawat.”

    Saya Baru Saja Menyetop Seorang Pembesar

    Pada waktu Paus sedang mengunjungi kota New York, ia diajak berkeliling kota naik mobil dengan ditemani seorang sopir. Karena si sopir ingin memberikan service terbaiknya dan juga untuk menunjukkan kebolehannya, ia berkata, “Bapak Paus apapun yang Bapak inginkan, akan saya penuhi, sebutkan saja.”
    “Well”, kata Paus, “Sebenarnya saya sudah lama ingin sekali mengendarai mobil sendiri. Di Vatican saya tidak kemana-mana, dan kalaupun saya harus keluar, selalu tersedia sopir dan mobil pribadi untuk saya. Saya ingin sekali menyetir sendiri, tapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakukannya.”
    “Wah,” kata si sopir, “Kalau hanya itu saja masalahnya, tidak jadi soal.” dan kemudian merekapun bertukar tempat. Paus menyetir dan si sopir duduk di belakangnya. Tetapi baru saja sampai ke persimpangan pertama, Paus lupa untuk berhenti di lampu merah, dan jalan terus. Segera polisi New York mengikuti mobil tersebut dan menghentikannya. Mobil menepi, polisi turun dari motornya, dan menghampiri mobil tersebut.
    Tetapi begitu ia mendekat, ia mengenali Paus, dan ia segera kembali ke motornya dan segera mengontak atasannya.
    “Pak”, kata Polisi itu, “Saya baru saja menyetop seorang pembesar.”
    “Apa?” kata atasannya, “Kepala Polisi?”
    “Bukan Pak, dia malah lebih tinggi dari Walikota.”
    “Hei, kamu tidak menyetop Presiden Amerika Serikat “kan?”
    “Tidak Pak, dia malah lebih tinggi lagi.”
    “Well, jadi siapa yang kau stop itu?” tanya si atasan bingung.
    “Tidak tahu Pak”, jawab Polisi, “tapi siapapun dia, sopirnya saja Paus!”


    Source : gudanghumor

    0 Tanggapan :

    Posting Komentar