• "Be Yourself Even You're Nobody"
    Blogger Widgets

    Clattenburg Sukses Masuk Daftar Wasit Kontroversial




    Wasit Mark Clattenburg mendadak menjadi buah bibir. Wasit 37 tahun ini dianggap telah membuat keputusan-keputusan kontroversial saat memimpin bigmatch Premier League, Chelsea kontra Manchester United di Stamford Bridge, kemarin malam.

    Tertinggal 0-2 lewat gol bunuh diri bek David Luiz di menit 4 dan gol cantik Robin Van Persie pada menit 12, Chelsea sempat sukses bangkit. The Blues berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2 lewat gol Juan Mata di menit 44 dan Ramires pada menit 53.

    Saat keyakinan fans Chelsea kembali menebal, wasit Clattenburg membuat beberapa keputusan yang membuat fans The Blues berang. Terlebih setelah akhir pertandingan, papan skor menunjukkan 2-3 untuk kemenangan MU lewat gol penentu kemenangan dari Javier 'Chicharito' Hernandez.

    Benih kebencian pendukung Chelsea kepada wasit Clattenburg dimulai pada menit 62 setelah Branislav Ivanovic mendapat kartu merah. Ivanovic dianggap tak pantas menerima kartu merah karena dianggap tak sengaja melanggar Ashley Young. Saat mencoba mengejar Young, secara tak sengaja kaki Young bersenggolan dengan kaki Ivanovic.

    Belum sepenuhnya tersadar dari rasa kaget, fans Chelsea kembali dibuat geram dengan aksi Clattenburg mengeluarkan kartu kuning kedua kepada Fernando Torres pada menit 68. El Nino harus meninggalkan lapangan karena dianggap melakukan diving oleh sang pengadil lapangan.

    Namun, lagi-lagi tindakan wasit asal County Durham ini dianggap kontroversial. Pasalnya, dalam tayangan ulang, kaki bek MU Jonny Evans memang menyenggol kaki Torres. Meski benturan itu tak seharusnya membuat Torres jatuh, namun anggapan diving dari Clattenburg tak terbukti dan selayaknya striker timnas Spanyol itu tak mendapat kartu kuning kedua.

    Jonny Evans juga mengakui soal benturan "kecil" itu. "Saat itu saya tidak merasakan telah melakukan kontak tapi saya lihat kejadian itu lagi dan ada sedikit kontak memang," kata Jonny Evans kepada Skysport.

    "Tapi saya tidak merasa itu cukup untuk membuat dia jatuh. Dia mungkin merasa tak dapat mengejar bola dan saya rasa wasit membuat keputusan tepat dengan mengeluarkan dia," lanjut Evans.

    Dan puncaknya kontroversi Clattenburg terjadi pada menit 75. Setelah dipaksa harus bermain dengan 9 pemain, perjuangan Chelsea akhirnya harus berakhir sia-sia setelah sang wasit mengesahkan gol Javier Hernandez yang dianggap off side. Chelsea harus menyerah 3-2 dan MU sukses mematahkan rekor tak pernah menang di Stamford Bridge pada ajang Premier League dalam 10 tahun terakhir.

    Menanggapi golnya yang dituding berbau off side itu, Chicharito punya jawaban. "Kami tidak peduli. Yang penting kami menang. Kami punya tiga poin, hanya itu yang ada dalam pikiran kami. Bagi beberapa orang tentu itu akan sangat kontroversial dan bagi beberapa orang tidak. Yang jelas kami sangat bahagia karena mendapat tiga poin," kata Hernandez dilansir Skysport.

    Namun cerita terus berlanjut di luar lapangan. Setelah pertandingan, banyak kalangan yang mengecam kinerja wasit Clattenburg. Manajer Chelsea, Roberto Di Matteo yang paling dongkol. Dengan lantang pelatih asal Italia itu menganggap hasil laga ini ditentukan oleh sang wasit.

    "Itu sangat jelas di mata semua yang menyaksikan laga. Torres seharusnya tidak layak mendapat kartu kuning kedua, itu pelanggaran mereka, dan seharusnya Evan yang mendapat kartu kuning," kata Di Matteo seperti dikutip dari situs resmi klub.

    "Dan memang gol penentu itu off side. Sangat memalukan laga ini ditentukan oleh perangkat pertandingan (wasit). Kami sangat kecewa karena sejumlah keputusan yang menentukan lebih cenderung kepada lawan kami. Saat laga masih 2-2, kami yakin bisa memenangkan laga ini. Ini adalah laga bagus yang ditampilkan dua tim bagus, sayang dirusak oleh wasit," lanjutnya.

    Manajer MU, Sir Alex Ferguson sendiri tak memungkiri jika gol Hernandez memang berpeluang dibatalkan wasit. "Ya, gol kemenangan kami bisa saja diputuskan off side oleh wasit. Sehingga ini merupakan sedikit keberuntungan buat kami," kata Ferguson dikutip Thesportreview.

    Wasit Clattenburg Terancam Dipensiunkan

    Belum selesai dengan perdebatan mengenai keputusan-keputusan kontroversialnya, wasit Clattenburg kembali dihantam kabar tak sedap. Wasit yang telah mengantongi lisensi FIFA sejak 2006 ini juga dituduh melakukan tindakan rasis kepada pemain The Blues.

    Clattenburg diduga secara verbal menyerang Jon Obi Mikel dan juga memanggil seorang pemain bintang Chelsea dengan sebutan "Spanish t*** yang diyakini ditujukan kepada Juan Mata. Kabar ini tentu memperkeruh situasi Premier League yang saat ini sudah tercemar oleh kasus rasisme.

    Menurut mantan wasit, Jeff Winter yang telah menjadi pengadil selama 25 tahun, Clattenburg bisa saja diminta gantung peluit lebih cepat jika benar-benar terbukti bersalah. "Jika seorang ofisial pertandingan menggunakan kata-kata rasial untuk menghina seorang pemain, maka dia dalam situasi yang amat berbahaya," kata Winter pada Radio 5 Live.

    "Dia tidak akan kena sanksi empat atau delapan laga, tapi mungkin itu akan jadi akhir karirnya. Itu bisa terjadi kalau dia benar-benar terbukti mengatakan hal tersebut," lanjutnya.

    Kubu Chelsea sendiri dengan tegas akan menyampaikan protes secara resmi. Gelagat itu terlihat saat Obi Mikel bersama kapten John Terry, Di Matteo serta Chief Executive Ron Gourlay mendatangi ruang ganti wasit usai pertandingan.
    Kontroversi-kontrovesi "Si Tukang Ledeng"

    Clattenburg ternyata cukup sering terlibat dalam kontroversi-kontroversi di dalam lapangan. Sosok yang sempat mengawali karir sebagai tukang ledeng ini pernah diskors Asosiasi Wasit, meski tidak terkait langsung dengan sepakbola.

    Padahal ia juga sempat memimpin dua partai final penting dalam karirnya. Pertama, memimpin final Piala Liga 2012 di Wembley. Saat itu, Liverpool menang lewat drama adu penalti atas klub asal Wales, Cardiff City.

    Final kedua yakni di Olimpiade 2012 London. Ia memimpin pertandingan antara Brasil melawan Meksiko. Pada pertandingan ini tak ada hal istimewa yang terjadi kecuali suksesnya Meksiko menjadi pemenang.

    Nah, berikut kontroversi-kontroversi Clattenburg di atas lapangan:

    1. Pada musim 2004/2005, Tottenham Hotspur berhasil mengimbangi tuan rumah MU sampai jelang pertandingan tuntas. Pada menit 89 The Lilywhites berhasil menjebol gawang tuan rumah yang kala itu dikawal Roy Carroll, namun gol itu tidak disahkan Clattenburg.

    Melihat Carroll tidak di posisinya, gelandang Spurs Pedro Mendes melepaskan tendangan lob jarak jauh. Bola yang melambung tinggi kemudian jatuh ke pelukan Carroll, namun kiper asal Irlandia utara itu ternyata tak lengket melakukan penyelamatan. Bola melompat dari pelukannya dan masuk ke gawang.

    Si kulit bundar sudah melewati garis gawang lebih dari satu meter saat Carroll bereaksi dengan menjatuhkan diri membuangnya ke luar. Kemenangan Spurs akhirnya "dirampok" setelah laga berakhir 0-0.

    2. Kembali Spurs menjadi korban kepemimpinan wasit Mark Clattenburg pada Oktober 2010. Dalam laga yang juga digelar di Old Trafford itu, sang wasit mengesahkan gol kedua The Red Devils yang dibuat Nani.

    Rangkaian kejadiannya bermula saat Nani menusuk masuk ke kotak penalti namun kemudian terjatuh dan dia memegang bola berharap dapat hadiah penalti dari wasit. Namun Clattenburg tidak sependapat dan memutuskan telah terjadi handball atas nama winger asal Portugal itu.

    Menganggap mendapat tendangan bebas, kiper Heurelho Gomes kemudian meletakkan bola di dalam kotak penalti dan bersiap melakukan free kick. Namun saat dia mengambil ancang-ancang, Nani yang berada tak jauh darinya menyerobot bola dan langsung menendangnya ke dalam gawang. Pendukung tuan rumah bersorak, juga pemain MU setelah mengetahui Clattenburg mengesahkan gol.

    3. Beberapa keputusan kontroversial dibuat Clattenburg dalam petandingan Everton kontra Liverpool pada Oktober 2007. Saat itu Clattenburg mengusir keluar Tony Hibbert dengan memberinya kartu kuning kedua. Yang membuat fans The Toffees kesal adalah Clattenburg terlihat 'berkonsultasi' dengan Steven Gerrard sebelum mengeluarkan kartu kuning.

    Tak hanya itu, Clattenburg tak mengeluarkan keputusan tegas terkait tekel setinggi paha yang dilakukan Dirk Kuyt terhadap Phil Neville. Kemarahan kubu The Toffees bertambah karena tak mendapat penalti saat Joleon Lescott dijatuhkan di kotak terlarang. Akibat keputusan janggalnya ini, Clattenburg selama lima tahun kemudian tidak pernah lagi memimpin laga yang melibatkan Everton.

    4. Tahun 2009 Clattenburg dilarang memimpin seluruh pertandingan di Inggris oleh PGMO (Professional Game Match Officials Board). Pencekalan itu muncul setelah Clattenburg diduga mengirimkan sebuah surat ancaman pada kolega bisnisnya. Clattenburg yang saat itu punya bisnis peralatan elektronik terlilit utang sebesar 175 ribu poundsterling.

    Sisi kontroversial Clattenburg kini bertambah usai laga Chelsea kontra MU, kemarin malam. Ia kini masuk dalam jajaran wasit-wasit kontroversial Premier League. Nah, tentu menarik untuk kembali menyorot beberapa wasit kontroversial Premier League.

    Berikut ini 5 Wasit Kontroversial Premier League lainnya:

    1. Graham Poll

    Graham Poll menuai kritikan tajam setelah memimpin derby Merseyside antara Everton kontra Liverpool pada 21 April 2000. Cerita itu berawal saat ia membatalkan gol Everton yang dicetak Don Hutchison pada masa injury time. Poll menganggap ia telah meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan. Setelah pensiun pada 2007, Poll mengakui bahwa keputusannya menganulir gol Hutchison itu sebagai sebuah kesalahan.

    Cerita kontroversial Poll kembali terjadi pada laga Arsenal kontra Chelsea yang saat itu masih dibesut Jose Mourinho pada 2004. Saat kedudukan 1-1, Arsenal mendapat hadiah tendangan bebas. Saat beberapa pemain Chelsea sedang memprotes dan mencoba membenahi pagar betis, Thierry Henry dengan tiba-tiba melepaskan tendangan bebas. Cech yang sedang mengatur barisan pertahan hanya mampu melihat bola menghujam ke gawangnya dan Arsenal unggul 2-1. Poll sendiri beranggapan tendangan bebas tak membutuhkan peluit darinya. Namun, Chelsea akhirnya mampu membalas dan memaksa skor akhir 2-2.

    2. Martin Atkinson

    Atkinson mendapat kritikan setelah memimpin Derby Manchester 2009 di Old Trafford. Saat babak perpanjangan waktu hanya memberikan waktu 4 menit, wasit kelahiran West Yorkshire ini memberikan tambahan waktu lebih dari enam menit yang akhirnya membuat Michael Owen sukses membuat MU unggul 4-3 di menit 96.

    Pada September 2010, ia kembali dianggap menguntungkan MU saat bersua Everton. Everton yang saat itu berhasil mencetak dua gol di masa injury time sekaligus mengubah kedudukan menjadi 3-3 berpeluang berbalik unggul di detik-detik akhir. Namun, Atkinson akhirnya meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan saat Everton berpeluang besar berbalik unggul lewat sebuah serangan balik.

    Pada April 2010, ia juga dikritik setelah memberikan penalti kepada Aston Villa setelah bek Birmingham City Roger Johnson dianggap melanggar Gabriel Agbonlahor. Namun dalam tayangan ulang, jelas terlihat Jonson tak melanggar Agbonlahor dan Aston Villa akhirnya menang 1–0.

    3. Mike Riley

    Beberapa keputusan kontroversial juga dilakukan Mike Riley sepanjang karirnya sebagai pengadil lapangan. Salah satunya yakni saat memimpin duel Chelsea kontra Liverpool pada Februari 2009. Saat itu ia mengganjar Frank Lampard dengan kartu merah usai melanggar Xabi Alonso. Chelsea akhirnya harus kalah dengan skor 2-0. Padahal dalam tayangan ulang, Lampard secara bersih menyentuh bola. Tak hanya itu, pada pertandingan itu, Riley juga tak mengganjar Steven Gerrard yang punya potensi dua kali diganjar kartu merah.

    4. Andre Marriner

    Nama Andre Marriner mendadak terkenal setelah dianggap merugikan kubu Liverpool saat melakoni derby Merseyside kontra tuan rumah Everton, akhir pekan lalu. Keputusan paling kontroversial yakni tidak mensyahkan gol Luis Suarez ke gawang Everton saat kedudukan sama kuat 2-2. Padahal dari tayangan ulang sangat jelas Suarez tidak dalam posisi off side. Kubu The Reds menganggap kemenangan di depan mata telah dirampok sang wasit.

    5. Howard Webb

    Dari semua sosok wasit kontroversial, nama Howard Webb tentu yang paling terkenal. Pria yang lahir 14 Juli 1971 di Rotherham, South Yorkshire, Inggris ini bahkan dicap sebagai wasit paling kontroversial setelah berulang-ulang membuat keputusan 'aneh'. Webb seringkali dinilai berat sebelah terhadap salah satu tim. Bahkan saat ia memimpin laga internasional maupun di pentas Eropa.

    Namun, kontroversi wasit berkepala botak ini di pentas Premier League juga segudang. Pada Januari 2011 saat memimpin laga Manchester United kontra Liverpool, Webb memberikan penalti kepada MU dan sukses membuat kubu Liverpool bak kebakaran jenggot. Pada laga itu, Webb juga memberikan kartu merah pada Steven Gerrard. Akibat insiden itu, sempat populer foto Webb mengenakan seragam MU.

    Lalu pada Februari 2012, giliran Chelsea yang merasa dirugikan Webb saat The Blues juga bersua Manchester United. Kubu Chelsea tersulut amarahnya ketika ‘dipaksa’ bermain imbang melawan Manchester United. Adalah 2 tendangan penalti yang diberikan oleh Webb yang dinilai tidak masuk di akal. Padahal saat itu Chelsea tengah unggul 3-1. Pertandingan akhirnya berakhir imbang 3-3.


    Sumber : VIVABola

    0 Tanggapan :

    Posting Komentar