Cintaku Untukmu
Ketika ku goreskan kenangan ini,
Selembar bianglala gerimis,
Membentang antara Engkau dan Aku,
Ketika ku nyanyikan puisi ini,
Seberkas melodi petir merah,
Menjitak hatiku yang biru,
Dan kisah kita ku abadikan,
Cinta kita ku lestarikan,
Dalam kata dengan tinta,
Atas kertas penuh nuansa,
Kasihku,
Cintaku,
Untukmu,
Padamu Jua
Habis kikis,
Segala cintaku hilang terbang,
Pulang kembali aku padamu,
Seperti dahulu,
Kaulah kandil kemerlap,
Pelita jendela di malam gelap,
Melambai pulang perlahan,
Sabar setia selalu,
Satu kekasihku,
Aku manusia,
Rindu rasa rindu rupa,
Dimana engkau,
Rupa tiada,
Suara sayup,
Hanya kata merangkai hati,
Derai-derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh,
Hari terasa akan jadi malam,
Ada beberapa dahan di tingkap merapuh,
Di pikul angin yang terpendam,
Aku sekarang orangnya bisa tahan,
Sudah lama bukan kanak lagi,
Tapi ada suatu bahan,
Yang bukan dasar perhitungan kini,
Hidup hanya menunda kekalahan,
Tambah terasing dari cinta sekolah rendah,
Dan tahu, ada yang tetap tidak terucap,
Sebelum pada akhirnya kita menyerah,
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Tanggapan :
Posting Komentar